Tega! Pengepul Batu Cabuli Keponakan Istrinya Berkali-kali

Tega! Pengepul Batu Cabuli Keponakan Istrinya Berkali-kali

Kasus Pencabulan 

Seorang pria tega memperkosa keponakan istrinya yang masih duduk dibangku SMP, di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Korban inisial S masih berusia 14 tahun mengaku, sudah beberapa kali diperkosa oleh pelaku FY, dengan ancaman akan dibunuh.

Rumah korban dengan pelaku berdekatan, hanya saja pelaku FY jarang pulang di Kendari, karena bekerja sebagai pengepul batu di Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Namun setiap pulang, FY memperkosa korban. Setiap kali melakukan perbuatan bejatnya, pelaku mengancam korban akan dibunuh jika melawan dan bercerita. Ancaman inilah yang membuat korban tidak berdaya.

Selama ini, orang tua korban tidak curiga. Sebab pelaku sudah menganggap korban seperti anak sendiri.

Perbuatan bejat pelaku terungkap, setelah tetangga mereka curiga melihat perlakuan pelaku terhadap korban. Hal ini langsung dilaporkan kepada Ketua RT inisial AL.

“Perlakuan pelaku kepada korban, sudah aneh, tidak wajar. Sering ke luar berdua, malam-malam. Padahal pelaku juga punya anak. Ternyata kecurigaan kami betul, korban ini mengaku sudah sering digauli oleh pelaku,” kata AL, Sabtu (26/4/2025). 

Setelah diketahui, korban bercerita kepada Ketua RT, pernah diperkosa pelaku sambil direkam video, hal ini dilakukan pelaku tanpa diketahui korban.

Rekaman video ini lantas menjadi senjata pelaku, dengan ancaman akan disebar jika korban tidak melayani nafsunya.

“Saat memperkosa korban, pelaku diam-diam merekam aksi tak senonoh tersebut. Video itu akhirnya digunakan sebagai alat untuk mengancam ketika korban menolak. Kalau menolak, pelaku mengancam akan memviralkan video itu juga,” kata Ketua RT.

Setelah mendengar pengakuan korban, keluarga bersama Ketua RT, mengadukan kasus ini ke Polresta Kendari, pada Rabu (23/4/2025) lalu. 

Kanit PPA Satreskrim Polresta Kendari, Aiptu Rais Patanra, yang dikonfirmasi terkait kasus ini, mengaku telah menerima laporan korban, dan saat ini menunggu hasil visum dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kendari.

“Dalam proses, akan segera kita tindaklanjuti dan ungkap secara terang benderang,” ujar Aiptu Rais Patanra.

Kelurga korban berharap, polisi segera menangkap pelaku, dan dihukum seberat-beratnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*